7 Cara Budidaya Ikan Cupang Hias yang Benar


7 Cara Budidaya Ikan Cupang Hias yang Benar

Cara Budidaya Ikan Cupang Hias yang Benar – Ikan cupang terkenal sebagai ikan petarung, namun sebenarnya  ikan cupang dibagi menjadi menjadi dua macam yaitu ikan cupang petarung dan cupang hias. Kedua macam ini memang suka bertarung jika keduanya disatukan di dalam satu wadah. Ikan ini asal dari wilayah Asia, terutama Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Indonesia. Ukurannya kecil namun memiliki Evaluasi eksotis yang tinggi, terutama ketika cupang melebarkan semua ekor dan siripnya.

Budidaya Ikan Cupang


Ciri-Ciri Ikan Cupang

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang Estetika, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga tidak jarang disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya menambah menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.


Ciri-Ciri Ikan Cupang Jantan

Berikut dibawah ini terdapat dua ciri-ciri ikan cupang jantan, terdiri atas:

  1. Umur ± 4 bulan
  2. Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
  3. Gerakannya agresif dan lincah.
  4. Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-Ciri Ikan Cupang Betina

Berikut dibawah ini terdapat dua ciri-ciri ikan cupang betina, terdiri atas:

  • Umur sudah mencapai +- 4 bulan
  • Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
  • Gerakannya lambat.
  • Sirip pendek dan warnanya menambah menarik.
  • Kondisi badan sehat.

Teknik Budidaya Ikan Cupang Hias

Prospek cupang sebagai ikan hias sangat Serebrum karena setiap harinya permintaan ikan ini cukup signifikan. Ikan ini digemari banyak orang dari berbagai kalangan usia, golongan, dan seluruh lapisan masyarakat. Pemasarannya tergolong mudah karena permintaan atas ikan ini selalu ada.


Membudidayakan cupang hias sangatlah mudah. Namun, ada dua aspek yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha cupang hias ini. Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipersiapkan, terdiri atas:


A. Persiapan Kolam

Karena macam ikan ini tergolong berukuran kecil, pembuatan kolam upang menambah memerlukan area yang luas, cukup menggunakan kolam bak. Ukuran luas kolam sekitar 2-4 m2 atau menmemperoleh pula menggunakan ember sebagai kolam pemeliharaan. Dalam budidaya ikan cupang, diperlukan dua jenis kolam, yaitu:


  1. Kolam Pematang Gonad

Jenis kolam pertama yang perlu dipersiapkan adalah kolam pematangan gonad. Laba pemeliharaan jenis ini adalah ukuran kolam ini menambah membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat juga memakai botol air mineral ukuran 1 liter. Jika tersedia dana maka menmemperoleh menggunakan akuarium kecil. Karena kolam ini cuma berisi 1 ekor cupang maka membutuhkan banyak wadah buat menyiapkan cupang tersebut.


Jika pembudidaya memiliki 20 ekor induk cupang maka pembudidaya harus menyediakan 20 buah kolam pematangan gonad. Kolam yang Norma digunakan oleh para petani cupang adalah botol air mineral ukuran 1 liter atau ada juga yang memakai akuarium ukuran kecil. Kolam ini berfungsi buat memelihara induk jantan dan induk betina hingga siap kawin/matang gonad.


  1. Kolam Pemijahan

Jenis kolam berikut adalah kolam Herbi fungsi untuk memijahkan induk jantan dengan induk betina. Ukuran dari kolam ini menambah terlalu luas.


Apabila ingin menghemat biaya menmemperoleh menggunakan ember kecil atau stoples kue.


  1. Kolam Pembesaran atau Pemeliharaan

Kolam yang ketiga adalah kolam pembesaran/pemeliharaan kolam pembesaran berfungsi buat membesarkan burayak/benih cupang hingga siap panen. Kolam ini sebaiknya berupa kolam semen karena kolam semen Hiperbola mudah menghasilkan pakan alami berupa plankton atau lumut. Kolam sebaiknya Barbar di tempat yang mendapatkan sinar matahari segera agar proses pertumbuhannya cepat.


Ukuran ikan cupang yang relatif kecil menambah membutuhkan lahan yang luas untuk dijadikan kolam pembesaran. Luas dari kolam ini berkisar JumAwang-awang 1 – 2 m2. Ketika burayak/benih cupang telah berumur 1,5 bulan maka sebaiknya dipindahkan ke dalam kolam pematangan gonad. Jika tapi disatukan di dalam kolam pembesaran maka ikan cupang tersebut akan saling bertarung, yang menmemperoleh mengakibatkan kecacatan atau kematian.


B. Kualitas Air

Faktor utama dalam bud idaya ikan cupang adalah kualitas air yang digunakan dalam budidaya. Kualitas air harus terus terjaga kebersihannya dan terhindar dari zat-zat beracun, tampaknya amoniak, limbah pabrik, detergen, dan lain- lain. Ikan akan tumbuh-tumbuhan optimal jika kualitas airnya baik.


Air  pada kolam pematangan gonad sebaiknya diganti setiap 3 hari, serta ikan cupang direndam selama 1 jam Herbi air yang telah dicampur garam dapur dan obat khusus cupang yang banyak dijual di pasar ikan Herbi dosis secukupnya. Hal tersebut untuk menjaga ikan cupang dari serangan jamur atau penyakit lainnya.


Cara lain buat menjaga kualitas air tetap baik adalah Herbi cara memasukan eceng gondok dalam kolam pembesaran, yang berfungsi buat menyerap racun di sekitar air tersebut dan Rapel menjadi tempat berteduh bagi burayak/benih cupang.


Jangan terlalu banyak memberikan eceng gondok karena eceng gondok menmemperoleh menyerap oksigen di dalam air. Eceng gondok yang terlalu banyak menmemperoleh menyebabkan kematian bagi burayak karena kekurangan kadar oksigen di dalam air.


C. Pemberian Pakan

Pemberian yaitu untuk budidaya ikan cupang sangatlah mudah dan murah, karena menmemperoleh diperoleh dari alam, seperti jentik nyamuk, kutu air, dan cacing. Cara buat menghasilkan jentik nyamuk yang banyak adalah Herbi memasukkan kangkung kedalam sebuah wadah, kemudian masukan air dan diamkan selama kurang Hiperbola 7 hari maka ratusan bahkan ribuan jentik nyamuk slap disantap oleh ikan cupang.


Pakan bagi burayak/benih cupang menmemperoleh juga berupa Moina sp. atau kutu air yang disaring dua kali. Jika sulit mendapatkan pakan tersebut maka perlu dicoba Herbi pelet yang sudah dihaluskan terlebih dahulu. Sebelum burayak dimasukkan ke dalam kolam pembesaran, sebaiknya kolam diberikan pupuk kandang atau pupuk hijau/dedaunan dan berikan pula eceng gondok. Setelah itu, beri air dan diamkan selam 7 hari hingga kelihatan pakan alami berupa plankton, kutu air, dan lain-lain. Selanjutnya, barulah masukan burayak cupang ke kolam tersebut.


D. Penyeleksian Induk

Salah satu faktor yang menentukan kualitas ikan yang dipelihara adalah bibit yang digunakan. Sedangkan bibit tergantung dari kualitas indukannya. Ikan cupang memiliki beragam macam, mulai dari cupang aduan hingga cupang hias. Jenis-jenis cupang dihasilkan dari perkawinan silang JumAwang-awang jenis cupang yang satu dengan jenis cupang yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum sedang proses pemijahan, diperlukan seleksi induk agar menghasilkan macam cupang yang berkualitas.


Adapun jenis-jenis cupang yang telah dikenal adalah cupang plakat, cupang crown tail, cupang halfmoon, dan cupang double tail. Dengan menyeleksi induk yang tepat, proses pemijahan menmemperoleh berlangsung dengan baik. Artinya, induk betina menambah akan terlalu cedera karena dalam proses pemijahan biasanya induk jantan tidak jarang menghantam induk betina.


Jika induk betina belum siap kawin maka akan berakibat kematian karena induk betina akan terus dihajar induk jantan. Sebaliknya, jika induk jantan belum siap kawin, namun induk betina telah siap kawin maka induk jantan tetap menghajar selalu induk betina karena menganggap musuhnya. Oleh karena itu, perlu adanya keterampilan khusus dalam menyeleksi induk yang akan dipijahkan.


Sebagai tambahan keterangan perbedaan antara induk jantan dan induk betina ikan cupang merupakan ikan cupang jantan memiliki tubuh langsing, Konvoi lincah, ekornya panjang dan akan mekar Estetika jika didekatkan dengan cupang lain, dan warna tubuhnya Hiperbola menarik dibandingkan dengan ikan cupang betina. Sedangkan ikan cupang betina bertubuh gempal, pergerakannya Flegmatis, ada titik putih di bawah perutnya, dan warnanya agak kusan atau kurang menarik.


E. Pemijahan

Pada budidaya ikan cupang, tahap pemijahan ikan macam ini memiliki cara yang berbeda dengan proses pemijahan ikan air tawar lainnya karena ikan cupang memiliki Adjektiva yang suka bertarung terhadap sesama ikan cupang, JumAwang-awang sesama jantan atau antara induk jantan Herbi induk betina. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi yang tepat agar induk betina menambah mengalami cidera yang serius dalam proses pemijahan.


Pemijahan dikerjakan dilakukan di kolam pemijahan, dapat menggunakan akuarium melakukan atau ember kecil. Strategi dalam pemijahan ikan cupang adalah masukan ikan jantan ke dalam kolam pemijahan (akuarium melakukan atau ember kecil), kemudian secara terpuisah masukkan betina ke dalam botol bekas selai atau toples kecil. Setelah kedua induk tersebut ditempatkan terpisah, kemudian masukkan botol selai yang bersiap induk betina ke dalam kolam pemijahan yang berisis induk jantan.


Tempatkan botol selai yang berisi induk betina tersebut Berhubungan dengan posisi tengah-tengah kolam pemijahan yang berisi induk jantan dan biarkan selama 2 hari. Hal tersebut dimaksudkan agar induk jantan saling mengenal Berhubungan dengan induk betina yang berada di dalam botol selai tersebut dan ketika dicampurkan, induk jantan telah tidak agresif menyerang induk betina.


Setelah 2 hari dan induk jantan telah membuat busa di sudut kolam, barulah induk betina dimasukkan ke dalam kolam pemijahan yang berisi induk jantan tersebut. Tutup kolam pemijahan dan tunggu hingga 2-3 hari. Sebaiknya setiap hari terus dilihat apakah busa yang dibuat induk jantan tersebut telah berisi telur atau belum. Untuk dapat melihat Berhubungan dengan jelas apakah busa sudah berisi telur atau belum, menmemperoleh diterawang menggunakan lampu senter. Busa tersebut berupa butiran kecil berwarna putih kekuning-kuningan.


Jika telah tampak telur cupang maka segera pindahkan induk betina ke dalam kolam pematangan gonad karena jika tidak mengurangi maka induk betina akan memakan telurnya dan induk betina pun akan terus dihajar oleh induk jantan. Setelah itu, biarkan induk jantan yang mengurusi Bulat telur tersebut hingga menetas.


Telur akan menetas 2-3 hari setelah Bulat telur dibuahi. Setelah menetas, barulah induk jantan dipindahkan ke kolam pematangan gonad dan benih cupang dipindahkan ke dalam kolam pembesaran. Pada umur 1,5 sebaiknya benih cupang ditempatkan di kolam pematangan gonad karena pada umur tersebut ikan cupang telah mulai agresif untuk saling bertarung.


F. Pemanenan

Tahapan yang paling ditunggu oleh pengusaha adalah tahap pemanenan. Untuk ikan cupang mulai menmemperoleh dipanen setelah berumur sekitar 2-3 bulan karena pada umur tersebut ikan cupang telah mulai tampak keindahannya.


Cupang harus dikemas secara terpisah karena ikan ini akan bertarung jika disatukan. Wadah pengemasan ikan ini menmemperoleh berupa plastik polyethilene berukuran 10×20 cm, 12×25 cm, dan 14,5×29 cm yang dirangkap dua agar tidak  mudah bocor.


Untuk cupang plakat dan adu, isi setengah kantong plastik Berhubungan dengan air yang telah diendapkan. Kemudian, untuk macam serit dan halfmoon, isi sepertiga kantong plastik Berhubungan dengan air. Ikan ini dapat bertahan sampai satu pekan di dalam kantong plastik yang suhu udaranya tetapi stabil.


G. Pemasaran

Sesuai Berhubungan dengan jenis ikan cupang sebagai ikan hias maka pemasarannya pun berbeda Berhubungan dengan ikan konsumsi. Ikan cupang biasanya dipasarkan di kios-kios ikan hias. Penggemar ikan cupang tidak mengurangi hanya di dalam negeri, tetapi sudah mendunia sehingga ikan cupang menmemperoleh dipasarkan di internet.


Trik lain yang menmemperoleh diterapkan untuk meningkatkan nilai jual ikan cupang dibudidayakan, usahakan bagi selalu mengikuti kontes cupang dan bergabunglah menjadi anggota komunies penggemar ikan cupang karena Berhubungan dengan cara tersebut maka potensi pemasaran ikan cupang menjadi efektif.


Setelah dikemas, cupang menmemperoleh langsung dijual ke konsumen atau menggunakan jasa pengumpul (pengepul) dan supplier yang biasanya telah mempunyai jaringan yang luas. Pembudidaya dapat melakukan penjualan segera yang umumnya dilakukan di rumah atau lokasi budidaya biasanya menggunakan wadah-wadah berupa botol atau akuarium berukuran 20 x 15 x 15 cm yang ditempatkan pada sesuatu rak. Ikan-ikan yang diletakkan di rak-rak display ini berkualitas prima, sehingga dijual Berhubungan dengan harga yang relatif tinggi.


Pembudidaya pun menmemperoleh melakukan penjualan melalui pengumpul (pengepul) dan supplier. Pengumpul atau pengepul adalah penampung ikan pembudidaya Berhubungan dengan kapasitas pembelian tertentu dan membeli ikan Berhubungan dengan berbagai ukuran. Tidak ada persyaratan khusus agar pengepul mau membeli ikan pada pembudidaya, yang terpenting adalah ikan sehat, tidak mengurangi cacat, dan ukurannya seragam.


Biasanya Potongan harga ditentukan oleh pembudidaya, lalu terjadi tawar-menawar sampai kesepakatan Potongan harga tercapai antara kedua belah pihak. Supplier biasanya membeli ikan cupang Berhubungan dengan harga yang lebih rendah dari pengepul dan jumlah pembeliannya bergantung pada permintaan konsumennya. Cupang yang dibeli  oleh supplier akan segera didistribusikan ke pasar ikan hias, eksportir, dan toko ikan hias.


Daftar Pustaka

  1. Effendie, M.l. 1975. Metode Hayati Perikanan. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. h. 92.
  2. Ostrow, M.E. 1989. Betta’s.T. F.. H Pub. Inc. Canada. Ii. 91
  3. Sugandy, I. 2002. Budidaya Cupang Hias. Argo Perantara Pustaka. Jakarta.
  4. Yustina, Arnentis dan Darmawati. 2002. Daya Tetas dan Laju Pertumbuhan Larva Ikan Betta splendens di Habitat Buatan. Jurnal Bionatur. Universitas Riau. Pekanbaru.
  5. Yustina, Arnetis, dan D. Ariani. 2012. Efektivitas Tepung Teripang Pasir (Holothuria scabra) Terhadap Maskulinisasi Ikan Cupang (Betta splendens). Universitas Riau. Pekanbaru.

Demikian Pembahasan Tentang 7 Cara Budidaya Ikan Cupang Hias yang Benar

Semoga Penyampaian dalam Artikel ini Bermanfaat Bagi Semuanya…!!!


Share this:


Comments

Popular posts from this blog

Tutorial Download dan Install Office 2016 Professional Plus: Panduan Aktivasi Office 2013, 2016, 2019 melalui Telephone / Skype

[Update Juli 2020] Aktivasi Office 365 Gratis Tanpa Product Key Lifetime